Apa Saja Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah atau Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?
Thursday, March 3, 2016
0
komentar
K13- Penerapan pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran melibatkan lima keterampilan proses yang esensial,
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Kelima
tahapan tersebut disingkat dengan 5M.
1.
Mengamati
Tahap
mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Tahap ini menuntut
tersedianya objek secara nyata. Tanpa objek, tentulah aktivitas mengamati tidak
dapat dilaksanakan. Mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Dengan mengamati, peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek
yang dianalisis dengan materi pembelajaran.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, tahap mengamati dilakukan dengan mengamati teks (berbentuk lisan atau tulis),
untuk mengidentifikasi kata, ungkapan, istilah dalam teks atau struktur isi dan
ciri bahasa dari teks yang dibaca/disimak atau mengamati objek, peristiwa, atau fenomena yang hendak ditulis
2.
Menanya
Aktivitas
mengamati yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan cermat, akan muncul
persepsi tentang objek yang diamati. Ada persepsi yang jelas, samar-samar,
bahkan kemungkinan gelap, sehingga memunculkan banyak pertanyaan. Menanya
adalah membatasi masalah, merumuskan pertanyaan, serta merumuskan jawaban
sementara terhadap pertanyaan berdasarkan pengetahuan data/informasi terbatas
yang telah dimiliki. Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari
‘bertanya’. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan pendidik
untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir peserta didik. Bagi
peserta didik, kesempatan bertanya merupakan saat yang berguna karena saat itu
peserta didik memusatkan seluruh perhatian untuk memahami sesuatu yang baru.
Setiap pertanyaan yang diutarakan menunjukkan bahwa peserta didik menyadari
adanya suatu masalah.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, setiap pendidik
wajib menumbuhkan keberanian atau rasa percaya diri peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil persepsi mereka sewaktu melakukan
kegiatan mengamati. Pertanyaan dari peserta didik ini akan dijawab oleh
peserta didik yang lain dan diberi penguatan oleh pendidik dengan menggunakan
rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan. Substansi pertanyaan, kualitas
pertanyaan, bahasa, suara, dan kesopanan menjadi fokus pengamatan dalam
kegiatan menanya.
3. Mencoba
Kegiatan mencoba adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar
tercipta suasana kondusif yang memungkinkan peserta didik dapat melakukan
aktivitas fisik yang memaksimalkan penggunaan pancaindera dengan berbagai cara,
media, dan pengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep,
dan/atau prinsif sesuai dengan kompetensi mata pelajaran.
Dalam kegiatan mencoba, pendidik (1) melibatkan peserta didik
mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan
dipelajari dengan menerapkan prinsif belajar dari aneka sumber, (2) menggunakan
beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain,
(3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik, serta antara peserta
didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, (4) melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan (5)
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, setiap peserta didik wajib mencoba menyusun teks sesuai dengan
struktur isi dan ciri bahasa dari tipa-tiap jenis teks atau sekedar mencoba
mencari teks yang memiliki kesamaan dari segi struktur isi atau ciri bahasanya.
Kegiatan mencoba ini akan memperkuat pemahaman peserta didik terhadap konsep
yang telah dipelajari.
4. Menalar
Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Salah satu aktivitas penting dalam penalaran adalah kegiatan analisis dan penilaian. Analisis dilakukan dengan melihat persamaan dan perbedaannya, menganalisis kesesuaian dan ketidaksesuaiannya, mengidentifikasi kebenaran pernyataan-pernyataannya, mengidentifikasi kebenaran tesis dan argumennya, dan lain-lain.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, peserta didik wajib melakukan kegiatan menalar melalui diskusi, yaitu mendiskusikan hasil temuannya atau hasil karyanya.
5. Mengomunikasikan
Pada tahap ini, peserta didik memaparkan hasil pemahamannya terhadap suatu konsep/bahasan secara lisan atau tertulis. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah melakukan presentasi laporan hasil percobaan, mempresentasikan peta konsep, dan lain-lain.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, setiap peserta didik dituntut untuk mempublikasikan temuannya/kajiannya dalam beragam media. Misalnya, melalui prsentasi dalam forum diskusi, dapajang di majalah dinding kelas/sekolah, dimuat dalam majalah sekolah atau media massa baik cetak maupun online.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Apa Saja Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah atau Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ahmadrizani-spd.blogspot.com/2016/03/apa-saja-tahapan-pembelajaran-dengan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment