Metode Mengajar: Duta Besar
Metode ini bertujuan melatih:
·
Kemampuan berpikir siswa
·
Kecerdasan emosional siswa
·
Kemandirian
·
Saling ketergantungan
Aspek yang ada pada metode ini, antaralain:
kerja individu, kerja kelompok, bergerak, keterampilan berbicara, mendengarkan,
membaca, menulis, melihat, dan memilih.
Metode ini sangat cocok di aplikasikan
untuk mata pelajaran:
·
SBDP, PJOK, dimana siswa harus
mempelajari teknik dan proses yang tepat.
·
Sains, untuk memperkenalkan prosedur
sebuah percobaan yang nanti harus dilakukan oleh tiap orang di lab.
·
Aturan dan prosedur dalam Matematika.
Secara garis besar, langkah-langkah metode
mengajar Duta Besar adalah sebagai berikut.
1. Siswa bekerja dalam kelompok berempat.
Di tiap kelompok, satu siswa dicalonkan sebagai duta besar.
2. Para duta besar meninggalkan ruang kelas
bersama-sama untuk menyaksikan pertunjukan di tempat lain. Ini bisa dilakukan
di aula oleh seorang rekan yang bersedia. Atau kelompok ini dapat diawasi oleh
pustakawan di pusat sumber belajar dan menyaksikan presentasi power point atau
video tentang teknik atau pelajaran yang didemontrasikan.
3. Sementara itu, siswa lainnya terus
berkutat dengan teori yang terkait dengan teori di kelas yang diajar oleh guru.
4. Ketika sedang menonton demontrasi, para
duta besar diharapkan membuat catatan, sehingga mereka dapat mengulang dan
menjelaskan demo tersebut ke kelompok mereka. Mereka mungkin perlu melihat demo
tersebut lebih dari sekali.
5. Para duta besar kembali ke ruang kelas,
sebaiknya saat kerja teori telah selesai. Duta besar bertugas mengajarkan
demontrasi atau praktek ke kelompoknya masing-masing, menjelaskan, dan jika
perlu mengulang langkah-langkahnya.
6. Siswa yang diajarkan teori membalas
dengan mengajarkan teori yang baru saja mereka terima kepada duta besar mereka.
7. Pembelajaran setiap siswa kemudian dicek
oleh guru. Pengecekan ini dapat dilaksanakan melalui tes formal, atau dengan
“Spotlight”, atau oleh guru yang secara spontan menunjuk individu untuk
menjelaskan atau mempertontonkan teknik tersebut.
Improvisasi
·
Selain demontrasi praktis,
pengajaran apa pun dapat dipakai. Di dalam video guru dapat memberikan
informasi atau menjelaskan sebuah konsep atau menunjukkan sesuatu “di lapangan”
yang difilmkan di lokasi. Video ini tidak harus sesuatu yang praktis.
·
Selain menonton guru atau
video, para duta besar dapat melakukan riset menggunakan internet, kemudian
kembali dan menyampaikan hasilnya.
·
Selain menggunakan video guru
juga dapat menyuruh siswa di kelas yang lebih tinggi atau yang sudah sangat menguasai
praktek atau demintrasi tersebut.
·
Buatlah kelompok beranggotakan
tiga orang agar setiap siswa terlibat.
Demikian informasi yang dapat admin bagikan
pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat :D